Kehadiran Taman Sendang Indah membawa dampak positif bagi warga sekitar, khususnya anak-anak, yang sebelumnya tidak memiliki ruang bermain. Kehawatiran orangtua ketika anak-anaknya dulu bermain di jalan sekarang sudah berkurang.
SelengkapnyaKPP tidak memungut iuran terhadap warga pemanfaat karena sumber dana pemeliharaan IPAS didapat dari penjualan air isi ulang galon. Dalam sehari, terjual sekitar 13-15 galon ke pengecer, untuk aksi operasional KPP menjaga IPAS di Desa Pendawan.
SelengkapnyaProgram KPP NgestiMulyo ini akan terus dilakukan sebagai upaya tetap menjaga lingkungan dan memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga lingkungannya. Minimal, di lingkungan rumah masing-masing dengan memanfaatkan lahan sempit dan terbatas.
SelengkapnyaSepenggal kisah kiprah KPP dari Maluku, Papua, dan Papua Barat adalah potret nyata pengabdian dengan hati. Cerita berbakti yang mungkin tak terlihat banyak orang, bertahun-tahun konsisten menjaga dan memelihara infrastruktur yang sudah terbangun. Semoga kisah mengabdi di Timur Negeri ini menjadi inspirasi.
SelengkapnyaRasa syukur diwujudkan melalui keaktifan lembaga pengelolaan operasional dan pemelihara (O&P) infrastruktur yaitu kelompok swadaya masyarakat (KSM) sesuai infrastruktur yang dibangun Program Kotaku. KPP Berkat Bersama siap berubah menjadi lebih baik dan berkomitmen memenuhi kebutuhan air bagi warga, karena air sumber kehidupan.
SelengkapnyaWarga lingkungan Kalawa berkomitmen menjaga lingkungan permukiman yang baik dan sehat sejak 2017, melalui pembangunan infrastruktur berbekal BDI. KPP Kalawa Beradat, Kelurahan Lantora, rutin bertemu membahas kegiatan infrastruktur yang perlu diperbaiki secara berkala.
SelengkapnyaPendekatan ini untuk meletakkan dasar komitmen bagi sebanyak-banyaknya warga masyarakat untuk terlibat dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pemeliharaan atas bangunan yang merupakan prioritas kebutuhannya. Semuanya telah disepakati bersama dan dibangun sendiri oleh masyarakat.
SelengkapnyaKPP di bawah koordinasi BKM dan Lurah Sulewatang bersama warga, khususnya penerima manfaat, menyepakati aturan bersama mengenai pemanfaatan sarana yang akan dibangun, khususnya jalan dan air bersih. Satu aturan yang disepakati adalah kewajiban membayar iuran untuk biaya operasional sumur bor yang menggunakan listrik serta sebagai dana simpanan jika sewaktu-waktu sarana tersebut rusak.
SelengkapnyaMasyarakat mulai memanfaatkan hasil pembangunan yang ada, melihat dan mengingat bahwa begitu besarnya pengaruh pembangunan dan perubahan wajah permukiman warga. Terkait kegiatan keberlanjutan, yaitu kegiatan operasional dan pemeliharaan, warga bersepakat membentuk organisasi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) di wilayah tersebut.
SelengkapnyaPenekanan pentingnya kolaborasi di PKM lurah dan kepala desa adalah untuk lebih mempertajam penyelesaian pemasalahan lima infrastruktur utama yang tertuang dalam RPLP untuk pemenuhan pelayanan di atas 80 persen. Alokasi anggaran untuk kegiatan KPP ditujukan untuk pemeliharaan kegiatan infrastruktur.
Selengkapnya