Sosialisasi pemeliharaan hasil pembangunan Program Kotaku melalui spanduk berbahasa daerah dinilai lebih baik, sepanjang pesan yang disampaikan tak memuat isu SARA dan politik. Setiap hari warga membaca pesan pada spanduk dan memicu untuk tetap menjaga sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu lama.
SelengkapnyaMasalah pembuangan limbah warga yang tak sesuai syarat pernah berlangsung di Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, persisnya di RT 005/RW 003.
SelengkapnyaBerawal dari kondisi lingkungan yang tidak sehat dan terkesan kumuh akibat banyaknya warga memelihara (beternak) sapi di sekitar rumah di Desa Kulwaru, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta. Tak jarang, sapi peliharaan mereka berada di dekat dapur. Melihat kondisi menerus seperti ini, Kamino, seorang petani sederhana paruh baya, bersama warga dusun Kulwaru Wetan mengajukan proposal melalui Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) pada 2012 untuk pembuatan kandang komunal (kelompok peternakan sapi)
SelengkapnyaDengan berkolaborasi, kekumuhan dapat diatasi dengan cepat. Hal ini dipraktikkan oleh Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Provinsi Jambi. Lokasi kumuh di RT 01 kelurahan tersebut sudah berubah, yang awalnya lahan kosong tidak terawat dan kotor karena menjadi tempat masyarakat membuang sampah, kini berubah menjadi sebuah kawasan yang bersih dan tempat berkumpulnya warga
SelengkapnyaPermasalahan kumuh di Kelurahan Nunukan Timur, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, yang paling menyolok berada di RT 18 adalah masalah air bersih dan sanitasi. Selama ini warga mendapatkan air lewat pembelian dari mobil-mobil tangki. Jarak sumber air dari permukiman warga sekitar 3-5 kilometer. Selain air bersih, masalah lain adalah pembuangan limbah (kotoran manusia)
SelengkapnyaSedikitnya, ada 21 kepala keluarga di Rukun Tetangga 04 Rukun Warga 09, Kelurahan Jayengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang bermasalah dengan pengelolaan limbah rumah tangga. Solusi kondisi tadi langsung dengan mudah terjawab: septic tank komunal. Tujuannya, supaya air limbah tak langsung terbuang tanpa pengelolaan dan mencemari lingkungan. Persoalan serius inilah yang tengah diatasi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sadewo, dari Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), beberapa waktu silam
SelengkapnyaAda cerita baik dari Rukun Tetangga 05 dan RT 06 di Rukun Warga 01, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Kedua RT tersebut mendapatkan Bantuan Dana Investasi (BDI) Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Tahun Anggaran 2018 melalui kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh dengan pemilihan prioritas pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal dengan metode biofil (septic tank ramah lingkungan) dan pembangunan jalan lingkungan
SelengkapnyaDulu, areal yang tak sampai seluas lapangan bulu tangkis itu disebut kolam mati. Sebab genangan air di situ tak mengalir sama sekali karena dipenuhi sampah dan berbau tak sedap. Tak heran bila Kampung Babakan Bandung menyandang julukan wilayah padat, kumuh, dan miskin. Hampir seluruh warga membuang limbah rumah tangga, bahkan kotoran manusia (tinja), ke selokan. Tentu saja ini membuat lingkungan jadi kumuh dan tidak sehat
Selengkapnya