Judul: Warga Bantaran Dilibatkan Secara Aktif - Penataan Kali Winongo Dilirik Jakarta
Sumber: “Kedaulatan Rakyat”
Edisi: Kamis, 20 Juli 2017
Yogya (KR) – Penataan Kali Winongo yang melibatkan warga bantara secara aktif turut dilirik Ibukota RI. Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan bahkan mengajak 11 pegiat lingkungan di sana untuk melihat sekaligus mempelajari pola penataan Kali Winongo di penggal RW 1 Ngampilan.
“Penataan di sini melibatkan komunitas, sehingga mengajak warga untuk memikirkan bersama. Paradigma hunian yang membelakangi sungai berhasil diubah agar dijadikan sebagai halaman. Hasilnya ternyata cukup luar biasa,” tanda Anies usai berkeliling di bantaran Kali Winongo RW 1 Ngampilan, Rabu (19/7).
Oleh karena itu, setelah resmi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober mendatang, rumusan untuk penataan sungai dengan konsep pemberdayaan akan langsung ia gulirkan. Apalagi sebelumnya Anies juga sudah mempelajari konsep yang sama di Kali Code.
“Ini pelajaran bagi Jakarta untuk penataan sungai dengan semangat gotong-royong. Supaya masyarakat bisa melihat sungai yang bersih, lingkungan yang nyaman serta ruang memadai sebagai buah dari kebersamaan,” urainya.
Sementara Koordinator Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) DIY, Endang Rohijani, mengungkapkan yang dilakukan komunitasnya buka merupakan pekerjaan instan. Menurutnya, edukasi kepada masyarakt sebelum proses penataan dilakukan membutuhkan waktu lama. Hal ini lantaran tanpa ada kesadaran dari warga yang berada di bantaran sungai, maka penataan mustahil dapat dilakukan.
Konsep penataan yang sudah dilakukan di RW 1 Ngampilan tersebut pun menerapkan pola “M3K” yakni Mundur, Munggah, Madhep Kali. Hunian warga yang persis berada di bantaran digeser mundur, kemudian dibangun vertikal dengan menghadap sungai.
“Kuncinya harus ada kemauan dari warga karena rumahnya harus dikepras agar memberikan ruang bagi sempadan atau bantaran. Ruang tersebut pun dapat dimanfaat bersama sebagai fasilitas publik sekaligus menambah rasa aman dan nyaman bagi penghuninya,” jelasnya.
Khusus untuk Kali Winongo di wilayah Kota Yogya, sudah dibagi dalam delapan segmen atau penggal. Penataan di tiap penggal juga tidak sama, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan wilayah masing-masing. (Dhi)-m
![]() |
Sejak digulirkan tahun 2015, Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) mampu mereduksi dan menuntaskan ka...
PT Pelindo yang berkantor di Pelabuhan Tembaga Kota Probolinggo, hari Selasa (16/7/19) memberikan...