Judul: Penataan Kawasan Nelayan Tegalsari Jalan Terus
Sumber: radartegal.com
Edisi: Kamis, 9 November 2017
TEGAL - Berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana melanjutkan pengembangan kawasan kampung nelayan Tegalsari. Hal itu disampaikan langsung Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Ditjen Cipta Karya Kemen PUPR Rina Farida saat melakukan tinjauan ke perkampungan nelayan Tegalsari didampingi Plt Wali Kota Tegal Nursholeh dan Plt Kepala Disperkim Sugeng Suwaryo, kemarin.
Menurut Rina Farida, pembangunan kawasan kampung nelayan Tegalsari menjadi prioritas Presiden Jokowi untuk membangun permukiman tepi air bagi nelayan. Sebab, mendasari hasil kunjungan Jokowi ke Tegalsari yang padat dan kumuh, ditargetkan bisa diubah dengan penataan ulang permukiman nelayan.
"Targetnya proyek selesai 2019, tapi instruksi Menteri PUPR untuk dipercepat sehingga 2018 paling tidak bisa dilihat perkembangannya," jelasnya di sela-sela tinjauan.
![]() |
Dalam penataan kawasan permukiman nelayan, kata Rina Farida, konsep ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) juga menjadi target sebagai akses bermain anak-anak. Selain itu, dengan konsep pengembangan hunian tepi sungai pihaknya juga sudah menyiapkan pola untuk menggugah kesadaran masyarakat nelayan agar tidak membuang sampah ke sungai.
"Untuk penataan kampung nelayan, konsepnya masuk Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) agar masyarakatnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat," terangnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Tegal mengapresiasi dan mendukung penuh adanya program pemerintah pusat melalui Kementrian PUPR. Sebab, penataan kawasan kampung nelayan di Kota Tegal khususnya Tegalsari menjadi wujud kepedulian pemerintah pusat dalam mengentaskan kawasan permukiman kumuh menjadi layak huni dan nyaman.
"Agar penataan lebih optimal, pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat nelayan juga terus digencarkan terkait penataan kawasan," tutur Kang Nur.
Kang Nur berharap, melalui penataan permukiman di Kelurahan Tegalsari yang didominasi masyarakat berprofesi nelayan akan lebih memacu dan mendukung program Kotaku. Sehingga, penataan kawasan nelayan akan lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan, kenyamanan, dan kemanan melalui optimalisasi sirkulasi ekonomi kerakyatan. (syf/ela/zul)
Sejak digulirkan tahun 2015, Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) mampu mereduksi dan menuntaskan ka...
PT Pelindo yang berkantor di Pelabuhan Tembaga Kota Probolinggo, hari Selasa (16/7/19) memberikan...