![]() |
Sebagai salah satu lokasi wisata yang ada di Indonesia, Sabang akan menjadi tuan rumah dari event besar di akhir tahun 2017, yakni “Sail Sabang 2017”. Gelaran ini akan dibuka Presiden RI Joko Widodo di Pelabuhan C3 BPKS mulai 28 November hingga 5 Desember. Event dilaksanakan di empat titik lokasi, yaitu Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort, dan Titik 0 Km. Sedangkan puncak acara akan berlangsung di Pasiran, Teluk Sabang.
“Sail Sabang 2017” memberikan dampak luar biasa. Gelaran akbar ini berdampak pada pengurangan luasan kawasan kumuh di Kota Sabang yang kebetulan berada di Kuta Barat (Sabang Fair), dan Kuta Timu (Teluk Sabang). Kuta Barat dan Kuta Timu merupakan wilayah dampingan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Banyak harapan yang tersirat, bukan hanya dari para pendamping Program KOTAKU saja, tapi juga masyarakat Kota Sabang. Yaitu, terbenahinya infrastruktur akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara signifikan, terutama melalui kunjungan wisatawan. Karena Sabang memang salah satu wilayah destinasi wisata di Indonesia, khususnya untuk Provinsi Aceh.
![]() |
Semua kondisi buruk tersebut di atas diyakini akan menjadi lebih baik, terutama di bidang infrastruktur, karena menjelang gelaran akbar tersebut perbaikan infrastruktur terus dipersiapkan dengan menata kawasan-kawasan yang menjadi lokasi titik kegiatan. Ada beberapa pembenahan infrastruktur dilakukan, di antaranya perbaikan drainase yang dilengkapi dengan pedestrian, ruang terbuka publik juga dilengkapi dengan bangku taman, dan lain-lain.
Selama ini kedua wilayah tersebut terlihat kumuh akibat beberapa hal, di antaranya, terbatasnya ketersediaan air minum, buruknya sanitasi dan drainase dengan kondisi sendimentasi tinggi, jalan lingkungan rusak, dan masih sangat kurangnya tempat sampah. Adapun penyebab paling besar adalah sangat rendahnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat.
Gelaran akbar ini juga sejalan dengan Program KOTAKU yang memiliki jargon “Berani Berubah”, didukung dengan platform kolaborasi yang mengintegrasikan berbagai sumber daya dan dana. Sumber pendanaan sendiri, selain pemerintah pusat, provinsi dan Kota Sabang, juga dari swasta, termasuk masyarakat sebagai penerima manfaat langsung. Kesemua itu memiliki tujuan yang sama dalam meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh guna mendukung terwujudnya permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan. [Aceh]
Dokumentasi lainnya:
![]() |
![]() |
Penulis: Taufiq Qurrahman, Korkot Sabang, KMW/OC 1 KOTAKU Provinsi Aceh
Editor: Maya Keumala/Nina Razad
Sisa luas kumuh di Jatim bisa dituntaskan secara efektif melalui kolaborasi multi-pihak. Rekomtek...
Seluruh pemangku kepentingan Kabupate Bone sepakat dan berkomitmen mengambil peran dalam penyeles...