Kelembagaan Masyarakat dan Sosial
Potret Kemandirian BKM Tahun 2014
Tantangan Penaganan Kawasan Kumuh 2015
A. 12 Aspek Lemah Kemandirian BKM Hasil Penilaian IDF 2013
Pada Bulan September 2014 lalu melalui Surat KMP no 16/NMC/PNPM Mandiri-Perkotaan/IX/2014, KMP meminta kepada OSP untuk memfasilitasi seluruh Korkot untuk melakukan input hasil penilaian kelembagaan BKM secara on line dan menyatakan bahwa aplikasi off line manual berbasis excel tidak berlaku lagi. Kemudian pada akhir November 2014, inputing Hasil Penilaian Kelembagaan BKM tahun 2013 telah selesai seluruhnya. Hasilnya 62,2 % BKM tergolong Mandiri dan 3,46 % Menuju Madani (Selengkapnya dapat dilihat dalam dashboard EIS - Executive Information Summary 6 Nov 2014). Sisanya 35 % BKM masih berkutat pada status berdaya. Capaian ini jauh dari harapan resolusi Lembang tahun 2012 yang menargetkan pada tahun 2014 seluruh BKM/LKM Mandiri.
Seperti diketahui Penilaian Kelembagaan BKM menggunakan metode IDF (Institution Development Framework) yang dilakukan sendiri oleh anggota BKM. Penilaian tersebut membedah enam aspek utama, yaitu: 1) Statuta, 2)Kepemimpinan, 3)Sistem Manajemen, 4)Manajemen Keuangan, 5)SDM dan Hubungan Eksternal. Aspek-aspek tersebut memiliki sejumlah sub aspek. Setiap BKM memiliki skor yang berbeda-beda dalam capaian sub aspek tersebut. Sebagai contoh, pada tahun 2013 tersebut BKM/LKM Berdaya dan Mandiri memiliki kelebihan pada konsistensi terhadap statuta organisasi. Namun jika dihitung berdasarkan jumlah BKM yang berhasil mencapai passing grade nilai 51 %(mandiri), capaiannya kurang memuaskan di 12 sub aspek. Tercatat 40-50 % BKM dari 11.066 BKM tidak berada dalam status Mandiri pada 12 sub aspek dimaksud
Informasi Detail Pengorganisasian Masyarakat dan Sosial
Potret Kegiatan Sosial
POTRET KEGIATAN SOSIAL NASIONAL
(data SIM 2007-2011)
A. Sepintas Kegiatan Sosial Nasional
Selama ini Kegiatan Sosial masih kurang serius diperhatikan dalam PNPM Mandiri Perkotaan, dibandingkan dengan Kegiatan Infrastruktur dan Kegiatan Ekonomi Produktif. Padahal dibalik Kegiatan Sosial tersimpan ” berjuta” jenis kegiatan pelayanan dasar yang meningkatkan kapasitas SDM, pendidikan dan kesehatan. Sebagian besar berkorelasi dengan IPM dan target MDGs. Apalagi semakin lama PNPM Mandiri Perkotaan semakin terkait dengan IPM dan MDGs. Namun demikian masih saja terdapat beberapa kegiatan social yang tidak terkait IPM-MDGs.
Penerima manfaat kegiatan sosial juga tidak sedikit, yaitu 73 % dari jumlah KK miskin terdaftar, sebagaimana pernah dibahas dalam ToT Pemandu Nasional di Lembang Jawa Barat, Pertemuan PD-TL dan terakhir pada EGM Training serta Sosialisasi 1-4 Oktober 2012. Bagaimanakah potret sesungguhnya berdasarkan data SIM Status Mei 2012? Berikut ini ulasan singkatnya

Secara Nasional, perbandingan antara BLM Sosial yang diserap dengan swadaya dan APBD menunjukkan kesenjangan. Swadaya nasional tercatat Rp 74.622.591.046 dari total BLM sebesar Rp 224.841.451.197 atau sekitar 24 %. Masih dibawah target namun telah mendekati30 %. Sedangkan kontribusi APBD, masih jauh dari harapan. Hanya 4 % dari total BLM.
Tabel 1
Potret Kegiatan Sosial Nasional
BLM
|
SWADAYA
|
APBD
|
KK_Miskin
|
Rp 224.841.451.197
|
Rp 74.622.591.046
|
Rp 11.231.751.750
|
2.226.772
|
Muncul pertanyaan, apakah PNPM Mandiri Perkotaan dalam mengelola kegiatan social tidak berkoordinasi dengan Pemda sehingga seolah berdiri sebagai program yang terpisah dari Program Pemda? Bagaimana dengan sustainability bagi masa depan 2.226.772 KK Miskin kelak?
.....baca selengkapnya
Lampiran Informasi Detail Potret Kegiatan Nasional
- Draft POB Baru Kegiatan Sosial 2012
............ Draft_POB_Baru_Kesos_2012_rev.301012.pdf
- Bahan Paparan Social Acitivity 2012
............ Draft_Paparan_activity_2012_rev301012.pdf