Kinerja SIM
EVALUASI KINERJA TRIWULAN SIM PM-BLM PNPM-MP TINGKAT KABUPATEN, PROVINSI & OC-OSP
Sesuai dengan hasil kesepakatan bersama TA SIM tingkat Provinsi pada saat EGM I SIM PNPM-MP bulan Oktober 2012, bahwa pasca EGM SIM tersebut untuk setiap 3 bulan akan dilakukan evaluasi kinerja SIM yang dilakukan oleh SIM KMP PNPM-MP Wilayah 2 dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah dibahas dan disepakati bersama oleh masing-masing TA SIM Provinsi.
Perhitungan Evaluasi Kinerja SIM untuk Triwulan 3 Tahun 2015 (Jul - Sep 2015) masih menggunakan instrumen yang sama. Nilai akhir didapat dari penjumlahan 4 aspek utama penilaian dengan bobot nilainya. Formulasinya tertera seperti di bawah ini.
Evkin SIM=(35% Kelengkapan)+(35% Akurasi)+(15% Ketepatan Kirim Data)+(15% Konsistensi)
- Variabel kelengkapan merupakan agregasi dari kelengkapan data Quick Status, PM-BLM mulai dari tahun 2010.
- Variabel akurasi didapat dari perbandingan jumlah data infrastruktur yang tidak terindikasi anomali dibagi dengan jumlah data keseluruhan infrastruktur.
- Variabel ketepatan pengiriman data yang dimaksud adalah pengiriman data dari setiap pelaku SIM di Kota Kabupaten ke Database Server, dikatakan tepat waktu bila pengiriman data pertama maksimal tanggal 5 setiap bulannya, dan maksimal tanggal 25 untuk pengiriman data kedua. Bila terpenuhi persyaratan tersebut diberikan nilai 1 sedangkan kebalikannya diberi nilai 0.
- Variabel konsistensi data didapat dari pengecekan khusus untuk 11 item data informasi umum, dengan cara membandingkan profil kota kabupaten pada 2 bulan terakhir setiap periode Triwulan.
Untuk mengetahui hasil akhir dari aspek pengukuran dengan variabel dan bobot nilai secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Kinerja Siklus 2013
Evaluasi siklus masyarakat 2013 ini merupakan hasil analisis kuantitatif yang dilakukan untuk melihat kinerja hasil pelaksanaan siklus masyarakat yang saat ini sedang berjalan. Perkembangan dan capaian (output) kegiatan siklus masyarakat diamati secara berkala (bulanan) melalui sheet progress yang dikirim dan dikompilasi secara berjenjang (Kota/Kab – Provinsi – Pusat) setiap tanggal 25-30 bulan berjalan. Format sheet progress menyajikan informasi penting terkait dengan kemajuan kegiatan siklus serta capaian kualitas pendampingan siklus yang direpresentasikan oleh tingkat partisipasi warga miskin dan perempuan serta partisipasi pemilih dewasa pada Pemilu basis BKM/LKM. Seluruh data sepenuhnya bersumber dari web-report SIM P2KP (QS, PM, KPI).
Lingkup analisis meliputi pencapaian pelaksanaan siklus terhadap kerangka waktu yang telah ditetapkan dalam Master Schedule serta tingkat pencapaian hasil (output) dari pelaksanaan kegiatan siklus. Leveling data analisis adalah tingkat kota/kabupaten agar OSP Provinsi dapat memanfaatkan hasil analisisnya untuk kebutuhan pengendalian tingkat kota/kabupaten. Kinerja tingkat provinsi dihitung berdasarkan hasil agregasi kota/kabupaten.
Hasil evaluasi akan rilis setiap bulan sebagai bahan pengendalian (monitoring tidak langsung) bagi para pelaku Monev khususnya dalam memantau kinerja pelaksanaan siklus, lebih jauh hasil evaluasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk mengukur dan mendalami fenomena yang terjadi ditingkat lapangan sehingga dapat menjadi informasi yang valid (input) bagi para pendamping program dalam rangka melakukan upaya-upaya perbaikan secara menerus (continuous improvement).
Secara detail indikator dan tolak ukur (benchmark) yang digunakan dalam analisis adalah sbb :

Informasi detail silahkan unduh file dibawah ini:
Evkin Kota dan Kab
EVALUASI KINERJA KOTA dan KABUPATEN TRIWULAN II 2014
Evaluasi kinerja Kota/Kabupaten didasarkan pada capaian kinerja komponen input atau fasilitasi dan capaian komponen output selama selama satu periode triwulan. Komponen fasilitasi meliputi aspek kinerja bidang training, sosialisasi, pengelolaan pengaduan masyarakat (PPM), pinjaman bergulir, manajemen keuangan LKM, infrastruktur, local govermance, dan penyerapan BLM TA.2014, sedangkan untuk komponen output meliputi capaian Key Performance Indicator (KPI) dan tingkat keberdayaan LKM (% mandiri dan menuju madani). Penilaian kinerja ini dilakukan semata-mata untuk bahan refleksi bersama terkait dengan pencapaian kinerja pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan serta sekaligus menjadi basis informasi bagi pelaku untuk menyiapkan upaya-upaya yang dibutuhkan untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja agar Program dapat berjalan efektif dan dapat memberikan dampak yang besar dalam kerangka pengentasan kemiskinan.
Hasil penilaian kinerja triwulan-2 dengan passing-grade 80, menunjukan bahwa dari 268 kota/kabupaten yang dinilai sebanyak 179 kota/kab (67%) dapat memenuhi atau diatas passing-grade, artinya masih ada 89 kota/kab (33%) yang belum memenuhi passing-grade. Lima kota/kab yang mendapat nilai tertinggi adalah Pacitan, Bantaeng, Wajo, Kota Madiun, dan Mojokerto. sementara posisi lima kota/kab yang hasil penilaiannya paling rendah adalah Kota Padang, Kota Surabaya, Kota Cirebon, Manokwari, dan Kota Sorong