Dalam rangka penyelenggaraan peringatan HHD dan HKD, BPPW Babel terkait capaian kolaborasi penyediaan sarana prasarana dasar permukiman dan perumahan yang dinakhodai oleh Pemerintah Kabupaten Bangka melakukan kegiatan bersih – bersih lingkungan dan penghijauan di lokasi Penanganan Permukiman Kumuh Skala Kawasan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kawasan Nelayan I Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Kegiatan penanganan permukiman kumuh di Kabupaten Bangka telah melibatkan berbagai pihak diantaranya dari pemerintah pusat melalui Program Kotaku, APBD, bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Timah, PT RBT, PT PLN, PT Honda. Keterlibatan media dalam publikasi maupun saran, ide dan gagasan dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat, Keterlibatan akademisi baik dari Universitas Bangka Belitung, Politeknik Manufaktur Babel terkait kegiatan bimbingan kepada masyarakat, keterlibatan dalam perencanaan, serta keterlibatan masyarakat mulai dari perencanaan sampai dengan keberlanjutan.
SelengkapnyaTelaah permukiman kumuh pada umumnya mencakup tiga segi: kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi budaya, dan dampak dari kedua kondisi. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di permukiman kumuh antara lain mencakup tingkat pendapatan rendah, norma sosial yang longgar, budaya kemiskinan yang mewarnai kehidupannya yang antara lain tampak dari sikap dan perilaku yang apatis.
SelengkapnyaDengan komitmen bersama BKM, UPK, dan aparat desa akhirnya menagih ke KSM yang menunggak dengan mendatangi satu per satu anggotanya. Pinjaman dana bergulir diharapkan dapat berjalan dan berkelanjutan, sebagai media pembelajaran bagi masyarakat serta menciptakan peluang usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga.
SelengkapnyaKondisi pedesaan Air Putih sebenarnya memiliki beragam keindahan alam. Seperti Bukit Menumbing, kawasan pantai Tanjung Ular, hingga Hutan Adat. Sementara produksi di sektor pertanian yang cukup berkembang seperti buah keranji, serta kehidupan sosial masyarakat dinilai berpotensi layak untuk dikembangkan.
SelengkapnyaProgram Kotaku menjadi satu solusi para warga yang ekonominya terpuruk karena pandemi covid-19. Sekarang warga yang menganggur karena terdampak covid-19 bisa ikut bekerja dalam pembangunan infrastruktur. Besar harapan, dengan warga setempat yang ikut bekerja maka rasa kepemilikan untuk memanfaatkan dan memelihara infrastruktur menjadi lebih besar.
SelengkapnyaSulistia Ningsih dari Desa Bentaian Jaya dan Sulastri dari Desa Burung Mandi masuk kategori relawan, karena partisipasi dan peran nyata dalam memfasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat. Bahkan, keduanya sukses membangun komunikasi kondusif dengan relawan lainnya yang hadir pada pelaksanaan FGD.
Selengkapnya