Pemahaman pemerintah daerah, sang nakhoda di garda terdepan dalam penanganan masalah kumuh di seluruh wilayah di Indonesia tampaknya dicamkan betul seorang Jalaluddin. Tak heran bila lelaki paruh baya itu acap berkiprah di setiap kegiatan yang berhubungan dengan penanganan kumuh di wilayahnya, di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Aksinya disempurnakan dengan jabatan yang diembannya sebagai Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat sekaligus Ketua Pokja PKP
SelengkapnyaKolaborasi diyakini menjadi solusi pembangunan wilayah buat menuntaskan kumuh di Tanah Air. Maklum, tak semua dana bisa digelontorkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang masih memiliki segudang pekerjaan rumah. Untungnya kondisi itu tak menyurutkan semangat sejumlah pihak yang sudah tak mau lagi berpangku tangan menyaksikan kumuh di lingkungannya. Seperti warga Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur
SelengkapnyaTak sedikit permukiman di perkotaan yang berdekatan dengan pasar dan terminal atau pusat kegiatan dikenal sebagai area kumuh. Maklum, wilayah yang dipastikan sebagai tempat utama lalu lalang itu kerap terimbas sampah yang berceceran akibat aktivitas manusia dan berdampak pada pola perilaku warga. Seperti di Kampung Pancuran, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Salatiga, misalnya
SelengkapnyaBagi sebagian warga masyarakat, sanitasi tak pernah menjadi persoalan berarti. Bahkan, sebagian di antaranya masih memandang sanitasi dan pengelolaannya bukan yang utama ketimbang kebutuhan mendasar lainnya. Paradigma itulah yang menjadi potret masyarakat di sejumlah wilayah di Tanah Air. Pun demikian halnya seperti yang terjadi di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan
SelengkapnyaLain ladang, lain belalang. Lain lubuk, lain pula ikannya. Begitu tampaknya gambaran yang paling tepat buat mengisahkan cerita unik yang hadir di kawasan pembangunan infrastruktur dari Bantuan Dana Investasi (BDI) Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Tanah Air. Riwayat pemberdayaan masyarakat yang antusias bahu membahu berkreasi sembari berkolaborasi demi membuang jauh-jauh predikat kumuh wilayah. Contohnya, ada di kawasan Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan
SelengkapnyaPembuktian diri. Dua kata itu agaknya tepat menggambarkan masyarakat dan jajaran pemerintah daerah di Kelurahan Kombos Timur, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara. Khususnya bila menyoal aksi bahu membahu semaksimal mungkin menendang jauh-jauh kumuh dari wilayahnya
SelengkapnyaAda yang berbeda di wilayah sebelah selatan Kota Pahlawan. Di area yang dikenal dengan suhu rata-rata panas menyengat, justru ada sebuah tempat yang dijamin berudara sejuk, nyaman, dan rapi tertata, kendati berada di tengah Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Nama kawasannya adalah Kampung Bratang Binangun, sebuah permukiman di perkotaan yang mengedepankan lingkungan apik tak kumuh dengan masyarakat yang juga kreatif berupaya meningkatkan kualitas manusianya. Kampung Brantang Binangun pantas menjadi tujuan beranjang wilayah Program Kotaku
SelengkapnyaSekata bahu membahu mungkin menjadi padanan paling pas buat menggambarkan niat yang hadir untuk “melindungi” Kampung Pasir Peuteuy, Desa Pawindan, Kabupaten Ciamis. Jawa Barat. Khususnya, dari sampah yang berpeluang menjadikan Pasir Peuteuy menjadi kawasan kumuh. Apalagi Kampung Peuteuy masuk kategori lokasi pencegahan kumuh, dari wilayah Desa Pawindan yang bebas kumuh berdasarkan hasil Baseline 2016. Alhasil, berbagai elemen masyarakat wilayah di sana yang berkomitmen turun tangan mengolah sampah wilayah, termasuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Pawindan
SelengkapnyaBelakangan sering dibahas ihwal persamaan gender, yang terfokus pada strategi mengikutsertakan perempuan seperti dalam pembangunan, galibnya di dunia laki-laki. Pasalnya jelas, jumlah kehadiran perempuan masih jauh dari harapan kesetaraan. Fakta tersebut, menurut kaum feminis, juga disebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia perempuan itu sendiri. Selain tentu saja ada faktor kurang terbukanya akses perempuan dalam hal perbaikan sumber daya. Buntutnya, kaum perempuan semakin diyakini tidak dapat bersaing dengan kaum laki-laki di dalam pembangunan
SelengkapnyaPredikat kumuh pernah melekat lama di Kelurahan Jawa Kanan SS, di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan. Rumah tak layak huni, tak ada akses jalan lingkungan yang baik, belum ada dinding pengaman wilayah permukiman di tepian sungai, drainase tak terawat, dan sederet pembuktian indikator kumuh lainnya. Kepadatan penduduknya pun mencapai 251 jiwa per hektare—yang tersebar di 15 rukun tetangga, di areal permukiman seluas 27,3 Ha, dari luas wilayah keseluruhan yang mencapai 53,66 Ha
Selengkapnya