Diharapkan ada pemahaman dan kesamaan persepsi tentang peran masyarakat dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, tahapan pembentukan Pokja dan forum PKP. Khususnya mengenai rencana tindak lanjut kegiatan atau penjadwalan tahapan penyelarasan Pokja Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
SelengkapnyaWarga memang mengidamkan kawasan permukimannya memiliki jalan lingkungan yang nyaman dan hijau asri. Demi menjaga keberlanjutan fungsi infrastruktur terbangun, warga pun sudah membentuk semacam perkumpulan pemanfaat MCK.
SelengkapnyaOSP Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Provinsi DI Yogyakarta (DIY) menggalang gerakan "Solidaritas Kotaku Peduli Cegah Covid-19" dengan membagi-bagikan 100 nasi bungkus untuk warga yang membutuhkan, khususnya pekerja harian, pada Jumat (27/3)
SelengkapnyaSiswa siswi TK diajak ikut aksi bersih-bersih areal bantaran dan aliran sungai. Mereka juga diajarkan tentang kiat mengelola atau memilah sampah dengan konsep Reuse, Reduse, dan Recycle (3R).
SelengkapnyaKini nama wilayah Pedukuhan Blotan berubah dengan julukan Ledok Blotan. Boleh jadi lantaran telah berubah total dari wilayah kumuh ke areal mumpuni target wisata permukiman, saat ini Ledok Blotan telah mengantongi Nomor Induk Wisata dari pemerintah setempat. Berubah 180 derajat.
SelengkapnyaKampung yang tidak terawat, bau air limbah menyengat, cat dinding rumah terkelupas, kampung gersang tanpa penghijauan, jalan paving rusak bahkan masih berupa tanah, yang akan jadi becek dan licin saat hujan, ditambah bau kotoran ternak unggas (burung dan ayam) bertebaran di jalan, adalah pemandangan sehari-hari di Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Provinsi DI Yogyakarta
SelengkapnyaMetode yang diterapkan untuk penataan permukiman itu mengedepankan konsep slum upgrading, reblocking, dan land sharing. Program ini sangat menekankan keterlibatan masyarakat secara partisipatif buat menangani permasalahan perkotaan dan lingkungan permukiman.
SelengkapnyaBerawal dari kondisi lingkungan yang tidak sehat dan terkesan kumuh akibat banyaknya warga memelihara (beternak) sapi di sekitar rumah di Desa Kulwaru, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta. Tak jarang, sapi peliharaan mereka berada di dekat dapur. Melihat kondisi menerus seperti ini, Kamino, seorang petani sederhana paruh baya, bersama warga dusun Kulwaru Wetan mengajukan proposal melalui Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) pada 2012 untuk pembuatan kandang komunal (kelompok peternakan sapi)
SelengkapnyaPedagang asongan, penjual soto, nasi rame, bakmi, dan sederet penganan lainnya adalah “napas” buat Kampung Gemblakan Bawah. Tapi, jangan pernah menganggap enteng permukiman warga yang rata-rata memiliki penghasilan di bawah Upah Minimum Regional (UMR) Kota Yogyakarta itu, khususnya di Rukun Warga 7, 8, dan RW 9. Sebab bila menyoal kesadaran dan pengorbanan demi kemaslahatan banyak pihak, di wilayah inilah sumbangsih yang sebenarnya bisa dijadikan pembelajaran penting buat banyak pihak
SelengkapnyaKeberhasilan sebuah organisasi diyakini bergantung pada kekuatan kerja sama anggota tim ketimbang kemampuan individu yang menonjol namun berdiri sendiri dalam struktur. Sinergi baik antarindividu yang saling mengikatkan diri dalam sebuah kelompok dengan tujuan sama itulah yang menjadikan konsep tim dinilai bisa diterapkan sejak dini. Dan tentunya, menjadi alternatif model bagi pelaksanaan kerja Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)
Selengkapnya