Lokasi Program Kotaku di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menjadi salah satu dari tiga lokasi pilot project konsolidasi tanah. Hal ini terungkap dalam workshop bertema “Kolaborasi Pembangunan Hunian bagi Masyarakat di Lokasi Pilot Project Konsolidasi Tanah Kota Pekalongan” di Kota Pekalongan, pada Selasa, 31 Januari 2023. Workshop yang diselenggarakan Kementerian ATR/BPN sebagai Project Implementation Unit (PIU) itu dibuka oleh Direktur Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan Kementerian ATR/BPN Aria Indra Purnama.
SelengkapnyaPeningkatan penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood), tidak hanya mencakup aktivitas ekonomi, tetapi juga mencakup hunian, sarana dan prasarana, serta sosial kemasyarakatan. KOTAKU fokus kepada peningkatan akses terhadap infrastruktur permukiman dasar dan infrastruktur permukiman untuk menunjang aktivitas penghidupan masyarakat sedangkan upaya peningkatan ekonomi masyarakat dilaksanakan dengan kolaborasi.
SelengkapnyaLokasi kumuh akan dinyatakan tidak kumuh, bila lokasi kumuh tersebut sudah diintervensi berbagai kegiatan infrastruktur hingga nilai kekumuhan akhir turun di bawah 19 dan tingkat layanan terhadap 5 indikator (jalan, drainase, air bersih, air limbah dan persampahan) minimal sudah mencapai >80%
SelengkapnyaTelaah permukiman kumuh pada umumnya mencakup tiga segi: kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi budaya, dan dampak dari kedua kondisi. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di permukiman kumuh antara lain mencakup tingkat pendapatan rendah, norma sosial yang longgar, budaya kemiskinan yang mewarnai kehidupannya yang antara lain tampak dari sikap dan perilaku yang apatis.
SelengkapnyaAda pepatah Jawa menyatakan, “Mbangun kuwi gampang, ning ngopeni kuwi sing angel”. Artinya: membangun itu mudah, tetapi memelihara itu suatu hal yang memerlukan ketegasan dan dan kedisiplinan. Atas motivasi itulah KPP Wonorejo dibangun. Ketika Padat Karya Tunai masuk Wonorejo, KPP pun kecipratan berkah
SelengkapnyaPada 2020 ini Kabupaten Humbang Hasundutan mendapat alokasi dana Program Kotaku bagi Desa Bonanionan, Desa Onan Ganjang, dan Desa Pakkat Hauagong. Program Kotaku diharapkan bisa berjalan dengan lancar dengan hasil maksimal sehingga dapat dirasakan untuk kesejahteraan masyarakat Humbang Hasundutan.
SelengkapnyaModal sosial yang telah dibangun membuka kemudahan Program Kotaku dalam bersosialisasi dan berinteraksi kepada khalayak agar turut berpartisipasi dalam proses kegiatan penataan. Pihak kelurahan, lembaga yang ada, PKK, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, RT/RW, dan warga masyarakat lainnya bersinergi dan berkolaborasi.
SelengkapnyaLokasi kumuh akan dinyatakan tidak kumuh, bila lokasi kumuh tersebut sudah diintervensi berbagai kegiatan infrastruktur hingga nilai kekumuhan akhir turun di bawah 19 dan tingkat layanan terhadap 5 indikator (jalan, drainase, air bersih, air limbah dan persampahan) minimal sudah mencapai >80%
Selengkapnya