Peningkatan penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood), tidak hanya mencakup aktivitas ekonomi, tetapi juga mencakup hunian, sarana dan prasarana, serta sosial kemasyarakatan. KOTAKU fokus kepada peningkatan akses terhadap infrastruktur permukiman dasar dan infrastruktur permukiman untuk menunjang aktivitas penghidupan masyarakat sedangkan upaya peningkatan ekonomi masyarakat dilaksanakan dengan kolaborasi.
SelengkapnyaPada Jumat, 16 Oktober 2020, Desa Nanggerang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka dilaksanakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan rumah produksi oleh Kepala Dinas DPKPP Kabupaten Majalengka Roppedah
SelengkapnyaOmah Sewu didirikan untuk mendukung pengembangan usaha kelompok Keripik Singkong sebagai potensi utama Kelurahan Pringsewu Timur. Pemkab Pringsewu menyediakan lahan seluas 144 m2, dan dana BPM Livelihood Program Kotaku dianggarkan sebesar Rp 1 miliar.
SelengkapnyaWali Kota Metro Achmad Pairin berharap dengan terbangunnya rumah produksi abon lele dan pasar khusus (galeri dan ruang produksi) di Kelurahan Margodadi, dapat berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat, serta secara signifikan dapat mengurangi jumlah kemiskinan masyarakat.
SelengkapnyaInfrastruktur yang dibangun di Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara berupa tempat penjemuran rumput laut dan tempat pengeringan rumput laut dengan teknologi Solar Dryer Dome. Diharapkan, dengan pembangunan tersebut warga Kelurahan Mamburungan, yang sebagian besar merupakan petani rumput laut itu, bisa meningkat pendapatannya.
SelengkapnyaKonsep pembangunan livelihood dicangkokkan ke dalam pendekatan Program Kotaku sebagai resep pembangunan berkelanjutan. Konsep PPMK mendorong KSM bersama BKM setempat untuk memahami Pentagonal Aset yang ada di lingkungannya.
SelengkapnyaPengrajin kripik tempe dari Dusun Jengglik, Kelurahan Keniten, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menjalani pelatihan peningkatan taraf hidup (livelihood) dari usaha yang telah dijalani. Dengan sedikit sentuhan bimbingan dan perubahan kecil berdampak positif buat para konsumen.
SelengkapnyaKreativitas mendaur ulang limbah kertas bisa menjadi ikon tambahan aktivitas buat kawasan Tagtag Tengah, Kelurahan Peguyangan, Kota Denpasar, Bali. Pasalnya jelas, warga yang berguyub di bawah koordinasi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Abukasa sepakat mengkhususkan diri jadi pengolah sampah kertas menjadi duit. Mereka berinovasi mengubah limbah kertas seperti bekas koran, majalah, dan beragam jenis kertas sisa menjadi sederet produk bernilai ekonomis tinggi. Sebut saja vas bunga, tempat pulpen, ingka, dulang, dan masih banyak lagi
Selengkapnya“Siap untuk ekspor?” tanya Kustanto, sang pemandu memotivasi peserta pelatihan. “Siaaaap!!!” jawab para peserta pelatihan serempak seraya mengacungkan tinju ke atas
Selengkapnya