Pendampingan di lokasi non-BPM juga harus memiliki output kegiatan yang jelas. Biasanya, pendampingan yang telah dilakukan terlalu fokus pada data kolaborasi, tapi melupakan RPLP yang sebenarnya menjadi kunci kemudahan dalam menjalin kolaborasi di masa mendatang.
SelengkapnyaProgram Kotaku menata perkampungan dengan bantuan berupa jalan beton, motor sampah, dan juga sumur bor untuk 56 KK. Edukasi pada masyarakat terkait penanganan kumuh pun terus digaungkan pendamping Program Kotaku dibantu relawan yang tergabung dalam KSM Mawar, Melati, dan KSM Anggrek di bawah naungan KPP Belo.
SelengkapnyaSampah bukanlah masalah jika ditangani dengan benar. Membuang sampah ke tempat sampah juga bukan solusi mengurangi sampah, karena jalurnya hanya berpindah dari tong sampah, TPS, dan ditimbun di TPA, sementara proses penguraiannya membutuhkan lebih dari 100 tahun.
SelengkapnyaRasa syukur diwujudkan melalui keaktifan lembaga pengelolaan operasional dan pemelihara (O&P) infrastruktur yaitu kelompok swadaya masyarakat (KSM) sesuai infrastruktur yang dibangun Program Kotaku. KPP Berkat Bersama siap berubah menjadi lebih baik dan berkomitmen memenuhi kebutuhan air bagi warga, karena air sumber kehidupan.
SelengkapnyaKabupaten Flores Timur adalah lokasi baru pendampingan Program Kotaku yang menerima BPM sebesar Rp 2 miliar untuk Kelurahan Sarotari dan Kelurahan Ekasapta. Meneteskan darah di tanah juga dipercaya sebagai perwakilan yang mengatasnamakan semua tempat yang akan dilakukan pembangunan infrastruktur agar semua prosesnya berjalan baik.
SelengkapnyaKebijakan penerapan new normal atau era kenormalan baru di Indonesia, memberikan angin segar bagi semua personel tim pendamping Program Kotaku. Kelonggaran aktivitas pada tatanan kenormalan baru ini paling tidak telah menghidupkan kembali kegiatan di tingkat masyarakat dan pemda, dengan syarat wajib menerapkan protokol kesehatan.
SelengkapnyaAturan pemerintah terkait pembatasan aktivitas serta transportasi laut- dan udara di masa pandemi menyulitkan mobilisasi personil di lokasi baru di wilayah kepulauan Flores Timur. Tim dipecah lima untuk pendataan baseline selama dua hari dan langsung meng-input data pada malam hari.
SelengkapnyaPenggalan "Pantun Kota Karang" ala Steven Amuntoda, seperti yang dikutip pos-kupang.com itu tampaknya pas betul menggambarkan asa warga setempat buat menghapus sejarah kumuh di kotanya, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Selengkapnya