Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudirman mengapresiasi terjadinya pengarusutamaan gender (PUG) dalam kegiatan pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat padat karya Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal ini dia ungkapkan di sela-sela kunjungan dua hari yang dilakukannya, guna melihat dari dekat geliat padat karya dan peran masyarakat dalam pembangunan infrastruktur skala lingkungan di lokasi prioritas di Kota Palu
SelengkapnyaAktivitas Program Kotaku disambut antusias warga untuk ikut melaksanakan kegiatan penataan permukiman berupa jalan rabat, saluran drainase, dan pengadaan pasokan air bersih buat permukiman penduduk. Prosedur pencegahan COVID-19 tetap terlaksana.
SelengkapnyaBeberapa materi utama yang disampaikan di antaranya gambaran umum Program Kotaku, standar kualitas infrastruktur, serta akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana. Maklum, cukup besar nominal dana yang akan dikelola buat Palu.
SelengkapnyaPertumbuhan penduduk yang pesat dan urbanisasi yang masif memerlukan hadirnya terobosan untuk menekan laju pertumbuhan permukiman kumuh di daerah, khususnya di Sulawesi Tengah (Sulteng). Pemerintah Provinsi Sulteng yakin, melalui kolaborasi dan komitmen dari perangkat daerah, swasta serta masyarakat maka implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) akan berdampak nyata dalam mengatasi permukiman kumuh, kemudian mengubahnya menjadi permukiman layak huni dan berkelanjutan
SelengkapnyaPemerintah Kota Palu tengah berupaya merampungkan RTRW dan RPJMD yang disesuaikan dengan rencana pembangunan lima sektor pascabencana. Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi Kota Palu melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan dalam penanganan bencana.
SelengkapnyaPada dasarnya strategi sanitasi lingkungan untuk Kota Palu yang disusun pada 2017 lampau masih cukup relevan sebagai acuan penanganan Skala Lingkungan maupun Skala Kawasan seperti Program Kotaku. Namun penanganan masalah air bersih dan sanitasi tak bisa dilaksanakan sendiri Pemerintah Kota Palu. Dibutuhkan peran serta berbagai pihak untuk dapat mengatasi kondisi air bersih dan sanitasi Kota Palu pascabencana.
Selengkapnya
Pasca gempa, tsunami, dan likuifaksi yang mengguncang daerah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah dan sekitarnya 28 September 2018 silam menyisakan masalah air bersih. Salah satunya di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu. Ketika Tim Fasilitator Kotaku Kota Palu turun ke Kelurahan Silae, pada Senin (5/8) sore, diketahui kondisi air bersih dan sanitasi yang ada di lingkungan kelurahan. Ketua Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) Kelurahan Silae Nilawati, yang mendampingi Tim Fasilitator mengunjungi lokasi, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih
SelengkapnyaGuna meningkatkan pemahaman dan keterampilan mengenai pengadaan jasa konstruksi dengan dokumen pengadaan barang/jasa pemerintah dengan ketentuan teknis operasional pengadaan barang/jasa secara elektronik dan dimodifikasi untuk perjanjian pinjaman/kredit/hibah proyek pada proyek-proyek yang dibiayai oleh Bank Dunia di Indonesia (Harmonized Bidding Document), dilaksanakan Pelatihan Pelelangan Kegiatan Contingency Emergency Response Component (CERC) Provinsi Sulawesi Tengah di Kota Palu, pada 1 dan 2 Agustus 2019
SelengkapnyaPelaksanaan Program Contingency Emergency Response Component (CERC) di Kota Palu harus fokus. Usulan kegiatan yang akan dilaksanakan jangan bias, melainkan diarahkan pada kegiatan Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Demikian ditegaskan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Ferdinand Kana Lo dalam acara Pelatihan Tim Koordinator Kota dan Tim Fasilitator untuk Kegiatan CERC Kota Palu 2019, pada Selasa (23/7)
SelengkapnyaMemulihkan diri dari trauma pascabencana yang menimpa rumah dan sekitarnya, tentu tidak mudah. Jika ada seseorang yang mampu mengatasi trauma pribadi, kemudian berlanjut membantu mengatasi trauma orang lain di sekitarnya, bahkan akhirnya malah sukses membangun kembali harapan masyarakat memulihkan perekonomian, orang itu (salah satunya) pastilah Nureda. Bu Eda--begitu beliau biasa dipanggil--adalah seorang warga Lorong Bakso, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang didaulat menjadi Duta Lorong Bakso
Selengkapnya