![]() |
Satker PIP Ibrahim Z dan Tenaga Ahli (TA) Infrastruktur KMW/OC 1 KOTAKU Provinsi Aceh Lisa Fianti mengunjungi sejumlah kegiatan infrastruktur Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kota Subulussalam, pada Rabu, 20 Desember 2017. Kunjungan yang juga dikawal oleh Tim Koordinator Kota (Korkot) 07 Kota Subulussalam itu adalah dalam rangka evaluasi dan monitoring sejumlah kegiatan KOTAKU. Anggaran kegiatan bersumber dari Bantuan Dana Investasi (BDI) yang saat ini sedang dalam proses finishing di tiga desa, yakni Desa Lae Ikan, Subulussalam Utara, dan Pasar Rundeng.
Sebelum melakukan kunjungan, Infrastruktur KMW/OC 1 KOTAKU Provinsi Aceh Lisa Fianti mengikuti Rapat Evaluasi kegiatan BDI di kantor Dinas PUPR, yang dihadiri oleh BKM tiga desa dan Tim Korkot Kota Subulussalam. Pada rapat tersebut, komitmen antara BKM dan Satker PIP telah dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Penyelesaian Pekerjaan BDI Tahun 2017.
![]() |
Dalam kunjungan ke lapangan, Lisa Fianti banyak menyampaikan masukan dan saran terkait pekerjaan infrastruktur di Kota Subulussalam. Misalnya, tentang pekerjaan paving block dan perpipaan air minum sistem gravitasi di Desa Lae Ikan. Mengenai ini, Lisa menyatakan apresiasinya karena pekerjaan tersebut dinilai baik dan sesuai dengan tujuan Program KOTAKU, yakni mengentaskan kawasan kumuh.
Selain memberikan apresiasi, Lisa juga sempat berdialog dengan salah seorang warga Desa Lae Ikan dan menanyakan manfaat jalan paving block yang sudah selesai dibangun oleh salah satu KSM infra. Ia juga menanyakan seputar Program KOTAKU. Warga yang ditanya mengaku puas dan merasa kegiatan yang dilakukan Program KOTAKU di Desa Lae Ikan sangat bermanfaat.
Usai Desa Lae Ikan, rombongan melanjutkan kunjungan ke Desa Subulussalam Utara. Mereka meninjau pembuatan drainase lingkungan, jalan rabat beton dan box culvert. Dalam kunjungan itu Lisa menyampaikan kepada Koordinator BKM agar segera menyelesaikan pekerjaan sebelum dilakukan serah terima hasil pekerjaan nanti. Lisa juga meminta Asisten (Askot) Infra Andi Putra mengawal langsung finishing pekerjaan tersebut bersama Tim 42, di bawah komando Senior Fasilitator Wagimin, sebagai pendamping Desa Subulussalam Utara.
![]() |
Di sela-sela kunjungan itu, Lisa mengatakan, pihaknya harus memastikan semua pekerjaan infrastruktur KOTAKU yang terbangun bisa berkualitas standar spesifikasi teknis. Serta memastikan kesiapan Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat (KPP) dalam melakukan pemeliharaan infrastruktur berkelanjutan. Disertai dengan beutifikasi, yang tidak hanya indah di pengecatan tapi dapat dimodifikasi menggunakan batu alam dan sebagainya. Sehingga, mampu mengubah tampilan desa, dan tentunya bertujuan menghilangkan kesan kumuh.
Pada kesempatan itu, Korkot Kota Subulussalam Suryadi menegaskan, saat ini semua pekerjaan BDI di tahap II dan masih dalam proses finishing. Menurutnya, dalam waktu dekat akan dilakukan serah terima pekerjaan dari BKM ke Satker Kota Subulussalam, dari Satker Kota diserahkan ke kepala desa dan dari kepala desa diserahkan ke KPP di desa. Penyerahan ini rencananya akan dilaksanakan di Kantor Satker PIP pada 28 Desember 2017 besok. "Saya juga berharap di tahun 2018 mendatang usulan kegiatan bisa lebih kreatif dan inovatif," ujar pria yang akrab dipanggil "Om Sur" ini.
Sementara itu, kunjungan dilanjutkan ke Desa Pasar Rundeng yang juga merupakan Penerima Dana BDI Tahun 2017. Rombongan juga akan meninjau beberapa usulan kegiatan skala kota yang akan dikerjakan di tahun 2018 mendatang. Usai Kota Subulussalam, rombongan rencananya melanjutkan monitoring dan evaluasi kegiatan BDI di Kabupaten Pidie, sebelum akhirnya kembali ke Banda Aceh. [Aceh]
Penulis: Satria Tumangger, Faskel Sosial Tim 42 Kota Subulussalam, KMW/OC 1 KOTAKU Provinsi Aceh
Editor: Nina Razad
Kepala PMU NSUP-Kotaku Herman Tobo menyampaikan apresiasi kepada Pemda dan para kepala daerah, yang...
Workshop Nasional "Semangat Merangkai Aksi (Semarak) Keberlanjutan Penanganan Kumuh" resmi dibuka Di...