![]() |
Pantai Gosong Telaga, Kabupaten Aceh Singkil, Sumatra Utara menjadi saksi. Tepat 36 personel Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kota Subulussalam tampak penuh keceriaan dengan beragam aktivitasnya. Mereka tengah mengikuti outbound yang diselenggarakan Koordinator Kota 07 Subulussalam di bawah komando Wijaya Setiadi, Kamis (22/3) pagi.
Penyelenggaraan aksi keluar dari kepenatan itu memang tepat. Maklum saja, mereka baru saja menyelesaikan Rincian Desain Teknik (DED) serta Rancangan Anggaran dan Biaya (RAB) untuk Rencana Kegiatan Bantuan Dana Investasi 2018 serta penyiapan seluruh berkas plus dokumen dalam persiapan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga audit independen. Tak hanya itu, mereka pun tak putus mendampingi masing-masing desa sesuai Siklus Program selama ini. Sudah pasti, penat.
Hanya “Tetap Semangat!”-lah yang membuat para personel Tim Korkot 07 tadi bersikukuh melaksanakan tugas. Hal itu didukung inisiatif bersama untuk kembali membuat suasana tidak terlalu tegang dan jenuh, menjadi lebih cair dan jernih kembali. Utamanya, untuk bersiap kembali menghadapi tugas dan tanggung jawab program yang mesti dilaksanakan.
Tak ayal, sesi berkeringat penuh tawa canda pecah, mengalahkan deburan ombak. Beragam permainan bernuansa kebersamaan dan kekompakan menjadi aktivitas seru. “Kebersamaan dan kekompakan tim adalah modal utama kita dalam bekerja!” kata Wijaya penuh semangat. Dan terik matahari pinggir pantai yang menyengat pun tak menyurutkan niat para peserta mengikuti lomba.
![]() |
Permainan demi permainan antartim bergantian diperlombakan. Mulai dari Tim 42, 43, 44, 45, 46, dan 47 hingga Tim Korkot yang terdiri dari para asisten tak ketinggalan turut serta berbaur bersama fasilitator. Kebetulan, sajian ikan bakar menjadi menu utama bagi seluruh peserta outbound.
Usai bersantap dan berehat sejenak, acara kembali dilanjutkan. Kali ini, setiap tim mesti berkreasi dalam Pentas Seni. Buntutnya bisa ditebak, Tim Penilai kebingungan memilih sang juara lantaran peserta lomba total mengekspresikan kebolehannya.
Jelang akhir acara, semua peserta mendapat hadiah. Namun Tim 42 mendapat hadiah khusus dari tim lainnya karena bertugas dalam Desa Dampingan Wilayah Penanganan Kumuh. Sementara Fasilitator Kelurahan Teknik yang ikut didaulat membantu Tim Penanganan 42 juga mendapat buah tangan spesial dari Tim Korkot sebagai simbol ucapan terima kasih membantu penyelesaian DED dan RAB BDI 2018. [Aceh]
Penulis: Satria Tumangger, Faskel KK Tim 42 Kota Subulussalam, OC Kotaku Provinsi Aceh
Editor: Epn
Kawasan Petoaha-Bungkutoko Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dulunya kotor dan kumuh, kini ma...
Masih ingat Taman Olahraga Ramah Anak (TORA) di Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Ko...