Anton Jaka, Anggota Dewan Pengawal Kotaku
![]() |
Penanganan kumuh di Kota Pekalongan tampaknya menjadi perhatian penuh buat seorang Sudjaka Martana. Anggota DPRD Kota Pekalongan ini konsisten mendukung Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak awal, sejak dicanangkannya Program Kotaku pada 2015. Dalam setiap kesempatan pertemuan rutin di badan keswadayaan masyarakat (BKM) maupun forum lainnya, dia selalu berulang menekankan pentingnya revitalisasi BKM untuk mensukseskan Program Kotaku.
Sosok Ketua Komisi C DPRD Kota Pekalongan ini pun ikut menelurkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Pria yang acap disapa sebagai Anton Jaka ini pun masih aktif hingga sekarang di Forum BKM yang mendukung kegiatan berbasis masyarakat. Khususnya untuk Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PDPM), replikasi dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan. PDPM Kota Pekalongan berorientasi pada percepatan penanganan kumuh di lokasi peningkatan maupun pencegahan.
Bapak empat anak itu meyakini, program pemerintah—termasuk Program Kotaku—adalah upaya nyata dengan tujuan baik yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Di saat yang sama, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pekalongan untuk program pemberdayaan pun menurun. Akibatnya, Anton menegaskan, Program Kotaku yang berbasis masyarakat perlu didukung penuh: kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan provinsi.
Wakil Rakyat dari Partai Golongan Karya ini memang membantu menciptakan terobosan kebijakan-kebijakan yang mendukung Program Kotaku. Misalnya, Perda kumuh, mendorong peraturan Wali Kota tentang penanganan kumuh, termasuk peraturan Wali Kota tentang PDMP yang berorientasi pada penuntasan kumuh di wilayah Pekalongan. Lelaki yang gemar membaca buku itu juga aktif sebagai koordinator Kelompok Bangun Perkotaan (KBP), yang kerap mengangkat isu kumuh seperti penangan rob, dan ruang tata rumah tidak layak huni di Pekalongan.
Anton Jaka, "nakhoda" yang nyata. Bagaimana dengan Anda? [Jateng]
Sumber: Sujimin, Korkot Kota Pekalongan, OSP Kotaku Provinsi Jawa Tengah
Editor: Epn