![]() |
Tim Islamic Development Bank (IsDB) menyatakan puas dengan capaian yang diraih Program Kota Tanpa Kotaku (Kotaku) melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sehingga membuat masyarakat semakin mandiri dan peduli terhadap lingkungan permukiman. “Saya memahami kondisi kehidupan masyarakat di sini punya banyak tantangan yang luar biasa, tapi ternyata tidak menyurutkan semangat berpartisipasi dan mengawasi kegiatan dengan baik. Tentu ini hasil dari pengawalan perencanaan yang baik pula,” ujar Project Procurement Management IsDB Adhi P. Dipo di sela-sela kunjungannya ke Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu (18/12).
Saat itu Tim IsDB, termasuk Procurement Specialist IsDB Enggar Prasetyaningsih, didampingi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kotaku 2 Martyanti Sianturi, Kasi Kawasan Permukiman Wilayah II b Dian Harwitasari, Tim National Slum Upgrading Program (NSUP) Kotaku, dan pihak pemda setempat. Ada tiga kegiatan yang dikunjungi IsDB di Kelurahan Tambelan Sampit, yakni jalan cor beton sepanjang 154 meter, 206 meter jalan kayu, dan 2 unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
![]() |
Adhi Dipo juga menyatakan kepuasannya usai melihat banyak warga, baik pejalan kaki maupun berkendara, melewati jalan ini. “Ini membuktikan jalan dan jembatan yang dibangun berkualitas baik dan bermafaat bagi warga. Tapi jauh lebih penting adalah bagaimana merawatnya. Harapannya, jika saya kembali ke sini tahun depan, kualitas jalan dan jembatan bisa tetap seperti ini,” katanya kepada Koordinator Lembaga Keswadayaan Masyarakat (KSM) Kelurahan Tambelan Sampit.
Kunjungan berikutnya, rombongan menuju Kawasan Parit Nanas, Kelurahan Siantan Hulu. Dalam kegiatan itu tampak Lurah Siantan Hulu Tirta Arifin mendampingi. Terjadi dialog antara rombongan dengan warga terdampak proyek (WTP) sekaligus tokoh masyarakat Darmansyah. Ia meyakinkan Tim IsDB bahwa masyarakat siap mendukung pembangunan selama hasil kegiatan itu adalah untuk kepentingan orang banyak. Hal senada diungkapkan warga penerima perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) kolaborasi dengan PT SMF Adianto.
Dalam acara yang sama, PPK Kotaku 2 Martyanti R. B. Sianturi menyampaikan pentingnya pengawasan dari masyarakat agar kegiatan yang akan dilaksanakan terjaga kualtiasnya. Karena, menurutnya, tidak menutup kemungkinan lokasi ini akan menjadi kawasan wisata air. Oleh karena itu, pentingnya agar menjaga sungai bebas dari sampah.
![]() |
Berikutnya, rombongan disambut oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Deva Kurniawan Rahmadi, Kelompok Kerja (Pokja) Pengembangan Kawasan permukiman (PKP) Provinsi, Kepala Bappeda Kota Pontianak Amirullah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat Fuadi Yusala.
Pada kesempatan tersebut terungkap pentingnya komitmen dan dukungan pemda agar Kawasan Parit Nanas Kelurahan Siantan Hulu dapat berkembang. Menanggapinya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan sudah menyiapkan anggaran dan juga koordinasi dengan pemerintah kota guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Khususnya penyelesaian persoalan pembebasan lahan dan warga terdampak yang menjadi kendala saat ini. Namun penyelesaian ini tidak bisa cepat perlu kehati-hatian terkait kepemilikan lahan. Dalam penuntasan ini pemkot tidak bergerak sendirian perlu juga dukungan pemerintah pusat dalam rangka mempercepat target sasaran dan berjanji Januari 2020 semuanya sudah diselesaikan. Wali kota juga berharap, ke depan terwujud kota berkonsep membahagiakan warga, yaitu dengan memperluas area ruang terbuka publik (RTP) untuk bermain dan bersosialisasi. [Kalbar]
Dokumentasi lainnya:
Penulis: Inayatullah, TA Komunikasi OC Kotaku Provinsi Kalimantan Barat
Editor: Nina Razad
Kepala PMU NSUP-Kotaku Herman Tobo menyampaikan apresiasi kepada Pemda dan para kepala daerah, yang...
Workshop Nasional "Semangat Merangkai Aksi (Semarak) Keberlanjutan Penanganan Kumuh" resmi dibuka Di...