![]() |
Meski Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) mewabah sejak Maret 2020, Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tak serta merta menghentikan aktivitas yang telah direncanakan sebelumnya. Terpenting, Program Kotaku, mulai dari tingkat pusat hingga provinsi, secara menerus mengingatkan agar semua pihak mematuhi Protokol COVID-19 dalam melaksanakan setiap kegiatan.
Pada 2020, Program Kotaku fokus menangani permasalahan kumuh di berbagai kabupaten/kota, baik lokasi eksisting maupun lokasi baru. Salah satu lokasi baru Program Kotaku di Provinsi Sulawesi Selatan adalah Kelurahan Macanre, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Kelurahan Macanre memiliki tiga lokasi kumuh yang akan ditangani dengan luas total kumuh 11,04 Ha. Guna menangani dan menyelesaikan persoalan kumuh ini, dilakukan beberapa tahapan agar semua kegiatan dapat direalisasikan.
Seperti diketahui, pelaksanaan kegiatan penanganan kumuh ala Program Kotaku diharuskan melibatkan masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat bukan hanya obyek, melainkan subyek pelaksanaan kegiatan. Untuk itulah, tim pendamping Kotaku yang bertugas di Kelurahan Macanre sigap melaksanakan sosialisasi program, difasilitasi oleh Pemerintah Kelurahan Macanre. Alhasil, sosialisasi awal tersebut diterjemahkan dengan sangat baik oleh pihak pemerintah terkait maksud dan tujuan program, tahapan pelaksanaan program, yang membuahkan kesepakatan bersama dan tindak lanjut pelaksanaan tahapan dari program.
Sebagai langkah awal, Lurah Macanre Andi Lukman Saransi menggandeng beberapa tokoh masyarakat, membentuk Tim Penyelenggara Pemilihan (panitia) calon Anggota/Pimpinan Kolektif Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM). Tim panitia, bersama dengan para relawan dari setiap RT di Kelurahan Macanre memulai kegiatan dengan menyusun rencana kerja kegiatan “Pemilu LKM”.
![]() |
Namun, bisakah kegiatan “Pemilu LKM” terlaksana di tengah Pandemi Covid-19 yang menakutkan itu? Bagaimana cara melakukannya agar tidak berbenturan dengan SOP Protokol COVID-19 sesuai anjuran pemerintah yang wajib diikuti? Sejumlah pertanyaan lainnya membayangi pikiran. Namun, semua pihak bertekad, hal seberat dan sesulit apa pun, selalu ada jalan keluar jika kita bersama-sama memikirkan solusinya.
Memang tidak memungkinkan dilakukan sosialisasi masif kepada masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 ini. Akhirnya diputuskan untuk memanfaatkan media sosial sebagai jalur komunikasi, dan hal penunjang proses kegiatan. Lurah Macanre dan Panitia Pemilu LKM saling dukung melakukan pendataan peserta pemilih di 5 RW dan 14 RT, yaitu dengan mengumpulkan nomor HP warga Kelurahan Macanre untuk didaftar sebagai peserta pemilih. Lurah Macanre juga membuat pengumuman resmi tentang pelaksanaan Pemilu LKM yang diumumkan di semua masjid yang ada di Macanre.
![]() |
Ikhtiar ini membuahkan hasil. Terpenuhi quota pemilih yang dipersyaratkan, yakni sebanyak 350 orang peserta pemilih, atau sekitar 15% dari total data Pemilu 2019 sebanyak 2.203 orang. Data pemilih yang dikumpulkan panitia kemudian didaftarkan ke grup WhatsApp sesuai dengan wilayah RW-nya. Dengan begitu, panitia bisa melakukan sosialisasi terkait mekanisme dan tahapan pelaksanaan Pemilu LKM, bermodalkan sentuhan jemari. Semua bahan sosialisasi berupa “Apa dan Untuk Apa LKM”, “Tata Tertib Pemilu”, “Waktu Pelaksanaan”, bahkan video singkat “Tutorial Pemungutan Suara Online” yang dipublikasi di channel YouTube, disampaikan melalui grup WA yang sudah dibuat.
Rentang 30 April hingga 4 Mei 2020 merupakan jadwal pemungutan suara online dengan menggunakan format Google untuk tingkat basis (RT). Hari pertama tercatat jumlah pemilih sebanyak 57 orang. Hari kedua, 105 orang. Hari ketiga, 142 orang. Berikutnya, 281 orang. Panitia menutup proses pemungutan suara pada 4 Mei pukul 00.00 WITA, dan ini diumumkan melalui grup WA. Total jumlah pemilih yang terakomodir sebanyak 585 orang (267 laki-laki dan 328 perempuan), melebihi perkiraan awal 350 orang.
Dengan mengikuti tata tertib Pemilu LKM yang dibuat panitia, hasil rekap menunjukkan terdapat 57 orang yang ditetapkan sebagai calon Pimpinan Kolektif LKM. Hasil ini pun diumumkan secara resmi oleh panitia, diketahui lurah, yang selanjutnya dikirim melalui grup WA dan dipajang di Papan Informasi Kelurahan Macanre.
![]() |
Pelaksanaan Pemilu LKM Tingkat Kelurahan dilaksanakan pada 5-6 Mei 2020. Untuk itu panitia mengirimkan “Form Pemungutan Suara” (https://forms.gle/gi3zvbrxAVUJdBfY7) lewat grup WA, untuk diisi kembali oleh warga.
Kemudian, panitia melakukan rekap perolehan suara terbanyak, dirangking 1 sampai 11, sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang telah disusun, untuk ditetapkan sebagai Pimpinan Kolektif LKM. Sebelum ditetapkan, panitia melakukan konfirmasi kepada 11 orang terpilih, terkait kesiapan mereka menjadi pimpinan kolektif LKM “Taro Ada Taro Gau”.
Usai dikonfirmasi, panitia mengundang pimpinan kolektif LKM terpilih (melalui WA) untuk dikukuhkan oleh Lurah Macanre di pelataran parkir Kantor Kelurahan Macanre—yang juga Posko Satgas COVID-19, pada Kamis (8/5). Setelah itu, pimpinan kolektif LKM mulai berembuk untuk memilih Koordinator LKM. Kegiatan pengukuhan ini ternyata menarik perhatian wartawan lokal, yang kemudian mempublikasi beritanya di media online ini.
Sukses dan selamat bertugas, LKM Taro Ada Taro Gau! [Sulsel]
Penulis: Ridwan, SE., Faskel Ekonomi Kab. Soppeng OSP Program Kotaku Provinsi Sulawesi Selatan
Editor: Nina Razad
Kawasan Petoaha-Bungkutoko Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dulunya kotor dan kumuh, kini ma...
Masih ingat Taman Olahraga Ramah Anak (TORA) di Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Ko...