![]() |
Kiprah para pejabat daerah di Indonesia memang banyak menorehkan kisah inspiratifnya masing-masing. Hal ini pun memberi inspirasi Ayun Permana (51) selaku Kepala Desa Air Putih, yang mempunyai kerinduan untuk terwujudnya kawasan agrowisata di desa yang sudah dipimpinnya selama dua periode.
Desa Air Putih adalah satu dari sejumlah desa di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, yang terletak di ujung atau tepatnya barat daya Kota Muntok. Desa dengan luas wilayah 122 kilometer persegi tersebut dibagi menjadi lima dusun: Dusun Jungku, Dusun Selindung, Dusun Kemang Masam, Dusun Tanjung Ular, dan Dusun Air Putih.
Dahulunya Desa Air Putih yang posisinya paling ujung berbatasan langsung dengan laut Dusun Tanjung Ular. Karena tak ada akses yang menghubungkan dengan desa atau kelurahan lain ataupun daerah tertentu, secara umum pembangunan sarana dan prasarana ataupun pembangunan di bidang infrastruktur agak lamban.
Secara umum kondisi ekonomi masyarakat Desa Air Putih berprofesi sebagai nelayan, petani, dan buruh. Mereka mengandalkan alam sebagai sumber mata pencaharian. Yang patut dijadikan perhatian berbagai pihak terutama pemerintah dan pihak peduli adalah meningkatkan sumber daya manusia untuk memiliki kemampuan mengoptimalkan hasil alam yang melimpah.
Kondisi pedesaan Air Putih sebenarnya memiliki beragam keindahan alam. Seperti Bukit Menumbing, kawasan pantai Tanjung Ular, hingga Hutan Adat. Sementara produksi di sektor pertanian yang cukup berkembang seperti buah keranji, serta kehidupan sosial masyarakat dinilai berpotensi layak untuk dikembangkan.
Dengan kondisi tersebut di atas, Ayun Permana berharap ada lokasi agrowisata di Desa Air Putih. Agrowisata ini merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata. Baik potensi berupa pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun kekhasan, keanekaragaman aktivitas produksi serta teknologi pertanian, dan budaya masyarakat petaninya. Kegiatan agrowisata bertujuan memperluas wawasan pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Termasuk, agrowisata perhutanan hingga sumber daya pertanian.
Ayun Permana selaku nakhoda dalam pembangunan desa yang dipimpinnya adalah sosok kepala desa yang sangat aktif mendukung berbagai program pemberdayaan masyarakat yang telah diterapkan di Desa Air Putih. Baik itu program PNPM-Mandiri Perkotaan hingga Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Sejak proses tahapan sosialisasi awal, pembentukan Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) hingga pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai pelaksana kegiatan. Sebagai kepala desa, dia tak segan menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif di setiap kegiatan. Ayun pun sering aktif hadir dalam rapat kelompok masyarakat, seperti KSM infrastruktur atau KSM ekonomi, untuk menyemangati masyarakat desa.
Pada 2020 ini, Desa Air Putih menjadi satu lokasi pendampingan Program Kotaku yang mendapat dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas/Livelihood (PPMK). Kegiatan PPMK sekarang adalah kegiatan infrastruktur yang mendukung terhadap kegiatan-kegiatan produktif masyarakat, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dengan berbagai kebijakan pemerintah dan Program Kotaku tersebut, Ayun berharap betul menjadi fondasi untuk mewujudkan desa agrowisata yang diinginkan. Demi mewujudkan visi permukiman di Desa Air Putih: lingkungan permukiman yang lebih tertata, rapi, dan indah berlandaskan rasa kesatuan menuju desa mandiri, aman, dan sejahtera.[Babel]
Penulis: Anik Widyawati, Senior Fasilitator TF-04 Kabupaten Bangka Barat
Program Kotaku Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Editor : Epn
Kawasan Petoaha-Bungkutoko Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dulunya kotor dan kumuh, kini ma...
Masih ingat Taman Olahraga Ramah Anak (TORA) di Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Ko...