![]() |
Jontor 25 Juli 2020, Sabtu Pagi Tim KOTAKU Bersama Kadus melakukan observasi ke Dusun-Dusun yng ada di kampong Jontor dengan bersemangat kami semua memasuki setiap dusun agar mengetahui tingkat kekumuhan yang ada. Harapan demi harapan terus menjadi impian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di desa Jontor kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, terlebih masyarakat MBR yang berada di dusun Pelanja kampong Jontor.
Namun bila kita lihat dan perhatikan sangat miris & sedih rasanya hati ini melihat masih ada nya rumah tinggal yg tidak memiliki MCK, serta drainase di sekitar tempat tinggal mereka yang tersumbat sehingga air tidak mengalir dengan sempurna malah terjadinya tumpukan sampah di drainase yang malah akan menimbulkan terjangkitnya penyakit di sekitar itu. Bahkan jalan lingkungan menuju dusun Pelanja masih perkerasan yang membuat perjalanan sedikit terganggu dan terasa sakit di perut pada saat melintasi jalan tersebut.
Ini di ketahui setelah Tim Fasilitator Program KOTAKU melakukan Observasi lapangan ke dusun-dusun Kampong Jontor. Serta Dusun Pelanja juga membutuhkan air bersih. Karena harapan masyarakat Dusun Pelanja sangat besar untuk mendapatkan sarana air bersih sehingga pada saat hujan turun terus menerus masyarakat dusun Pelanja membuat tampungan agar mendapatkan air bersih dari hujan. Rasa ingin membantu mereka yang tinggal di rumah-rumah tersebut begitu besar, apalagi disaat kami melakukan pendataan masyarakat MBR yang menghuni rumah tidak layak huni yang acap kali menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba. Namun apalah daya kami hanyalah seorang pendamping yang tidak mempunyai kemapuan dan kekuasaan untuk membantu meraka.
Seringkali mata ini berkaca-kaca ingin rasanya meneteskan air mata disaat mereka mengeluh dan memohon. "Buk tolong kami, bantu kami, rumah kami selalu menjadi langganan banjir dan kami pun tidak punya sarana MCK di rumah kami, sehingga untuk urusan MCK kami masih harus menumpang atau bahkan di belakang rumah kami. Sangat Miris hati ini mendengar aduan mereka. Kami Fasilitator KOTAKU hanya mampu mengumpulkan dan menyajikan data kepada pihak yang ingin membantu mereka.
Kita Merdeka sudah 75 tahun, namun kemerdekaan tersebut seolah belum seutuhnya dapat mereka rasakan. Mungkin tak terbayangkan oleh kita di saat kita dapat bercanda ria bersama keluarga di saat hujan turun, mereka saudara-saudara kita harus berjuang untuk mengumpulkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan ada luapan air dari drainase di depan rumah mereka karena hujan deras, air di drainase tersumbat dan tidak jalan dengan lancar.
Oleh karena itu kami berharap kepada semua stakeholder yang ada, baik pihak pemerintah maupun swasta agar dapat membantu mereka-mereka yang hidupnya masih di bawah garis kemiskinan yang masih tinggal di rumah-rumah tidak layak huni. Solusi yang mereka harapkan untuk mengatasi permasalahan mereka bukan janji-janji yang tak pasti tetapi kenyataan yang akan membawa hidup mereka menjadi lebih baik lagi.[Aceh]
Penulis: Olivia Yoesevina, Fasilitator Kelurahan Sosial Tim 35
Program Kotaku Provinsi Aceh
Editor : Epn
Kawasan Petoaha-Bungkutoko Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dulunya kotor dan kumuh, kini ma...
Masih ingat Taman Olahraga Ramah Anak (TORA) di Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Ko...