Sistem Informasi Manajemen (SIM) Kotaku memiliki peran strategis dalam mendukung Program Kotaku, khususnya sebagai alat pengendali tidak langsung kegiatan Kotaku. Dalam cetak biru (blue print) SIM Kotaku dijelaskan, visi utama SIM Kotaku adalah mendukung tercapainya 0 Ha kumuh melalui penggunaan yang efektif dari data/informasi numerik maupun spasial yang mampu memfasilitasi kolaborasi dan pengambilan keputusan pelaku Kotaku. Kegiatan Program Kotaku yang mengacu pada panduan teknis dan target capaian yang tertuang dalam Key Performance Indikator (KPI) kegiatan Program Kotaku menjadi bagian dari pengembangan Sistem Informasi Geografis Kotaku, sehingga user dapat dengan mudah melihat peta sebaran capaian dan analisa program melalui analisis spasial Sistem Informasi Geografis Kotaku.
Namun, ketersediaan data spasial di tingkat kabupaten/kota saat ini belum mampu menyajikan informasi Program Kotaku, sehingga diperlukan pengumpulan dan penyusunan data spasial agar informasi tersebut bisa tersaji dan mudah dibaca oleh pengguna. Pengumpulan dan penyusunan data spasial memerlukan operator/Asisten GIS yang mampu untuk mengolah hingga menyajikan data spasial menjadi informasi spasial yang diperlukan. Di sisi lain, telah dimobilisasi 36 orang Asisten GIS dengan output pendampingan skala lingkungan (pemutakhiran status kumuh akhir dan kegiatan BPM tahun 2021), skala kawasan (delineasi skala kawasan, pencairan paket kegiatan skala kawasan, titik kegiatan skala kawasan), dan keberlanjutan (penarikan data belineasi kumuh sebagai IGT kumuh nasional, integrasi data spasial dengan Pemda). Mengingat output pendampingan yang berbeda dengan tahap sebelumnya, serta untuk memperlancar tugas Asisten GIS, diperlukan pembekalan kepada Asisten GIS.
Untuk itulah dilakukan Pelatihan Asisten GIS melalui daring pada 26-27 Juli 2022, dengan tujuan, pertama, memberikan gambaran tentang kegiatan pemetaan yang sudah baik dan perlu diperbaiki dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan Kotaku 2022. Kedua, membangun pemahaman penyusunan delineasi skala kawasan, proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, hingga bagaimana melakukan pemetaan di lingkup skala kawasan. Ketiga, membangun pemahaman bahwa data delineasi kumuh yang disusun oleh Program Kotaku menjadi IGT Kumuh Nasional. Keempat, memberikan gambaran mengenai tahapan integrasi data spasial Pemerintah Daerah.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta mampu merefleksikan kegiatan pemetaan yang sudah dilakukan sehingga memperoleh hal yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan Kotaku tahun 2022, peserta mampu memahami penyusunan delineasi skala kawasan, proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, hingga bagaimana melakukan pemetaan di lingkup skala kawasan. Kemudian, peserta memahami bahwa data delineasi kumuh yang disusun oleh Kotaku menjadi IGT Kumuh Nasional, dan peserta memiliki gambaran mengenai tahapan integrasi data spasial pemerintah daerah.
Tema yang diagendakan dalam pelatihan secara daring ini adalah "Refleksi Pemetaan Kotaku", "Orientasi Pekerjaan Asisten GIS 2022", "Pekerjaan Pemetaan", "Keberlanjutan data GIS". Metode yang dilakukan adalah tanya jawab, diskusi dan penugasan, dengan narasumber Maksudi dari Advisory, TA Pelatihan KMP Imanudin, TA SIM, GIS, WEB Tri Setyo Budiyanto, Sub TA UP KMP Budhi K. Widodo, dan Sub GIS, Unit SIM KMP Karina Bunga Hati. Peserta kegiatan adalah 37 Asisten GIS dari Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat. [KMP-2]
Penulis: Tim Komunikasi dan Pelatihan KMP Kotaku
Editor: Nina Razad
Kepala PMU NSUP-Kotaku Herman Tobo menyampaikan apresiasi kepada Pemda dan para kepala daerah, yang...
Workshop Nasional "Semangat Merangkai Aksi (Semarak) Keberlanjutan Penanganan Kumuh" resmi dibuka Di...